Kasus seseorang memiliki pria idaman
lain (PIL) atau wanita idaman lain (WIL) juga terjadi diantara mereka yang
berprofesi sebagai seorang pendidik. Tidak henti-hentinya media masa
memberitakan kasus perselingkuhan yang dilakukan oleh oknum pendidik seperti
perselingkuhan antara sesama pendidik atau pendidik dengan peserta didiknya.
Nah, mengapa ini terjadi?
Pendidik adalah manusia biasa
seperti kebanyakan manusia yang lain. Hati dan mata mereka juga akan terpesona
ketika melihat sesuatu yang menggoda iman atau keyakinan. Bagi mereka yang
imannya tidak kuat maka kemungkinan terjadinya perselingkungan sangat tinggi.
Berawal dari sesuatu yang biasa-bisa saja akhirnya menjadi sesuatu yang luar
biasa. Pepatah jawa mengatakan ‘witing tresno jalaran seko kulina“.
Hal yang menarik untuk diungkap
dalam tulisan ini adalah, bagaimana sikap para pendidik jika melihat
perselingkuhan terjadi di depan mata, khususnya perselingkuhan yang terjadi di
lingkungan akademik seperti sekolah dan kampus? Berikut ini beberapa
komentar menarik para guru tentang selingkuh:
“Kita mesti melihat dulu situasi dan
kondisinya. Bila gurunya bujangan dan muridnya (SMA/SMK) masih lajang, kenapa
kita harus menghalangi mereka? Mencintai dan dicintai adalah hak azasi manusia.
Lagi lagi kalau gurunya sudah menikah (mau yang pria apalgi yang wanita),
apapun alasannya, itu tidak baik. Guru senior dan kepsek wajib turun tangan
untuk menyelesaikan masalah tersebut secara bijak. Kalau mereka saling
mencintai, apa hak kita untuk melarang? Hanya mungkin, kita bisa mendekati
mereka dengan memberikan pengarahan soal etika. Lebih gawat lagi kalau ada
affair antar guru yang dua-duanya sudah menikah”. (Intermezo Ketika Rapat oleh pimpinan Rapat)
“Dan janganlah kamu dekati zina
karena mendekati zina perbuatan keji dan cara pergaulan yang jelek” (QS al-Isro
: 32). Ayat tersebut merupakan llarangan yang bersifat prefentif. Allah
tidak melarang langsung perbuatan zina tetapi melarang perbuatan-perbuatan yang
bisa menyebabkan terjadinya perbuatan zina. Jadi, perbuatan apa pun yang diduga
bisa menjerumuskan kepada perbuatan zina selayaknya dicegah. (di tuturkan oleh Drs Ace Sudarman)
”Kalau ada kata petuah….
sayapun bisa rawan selingkuh. hanya istri saya saja yang bisa membuat
tameng/benteng pertahanan yang kokoh. agar prilaku saya tdk menyimpang. (sungguh
Pak saya tidak sedang memuji Istri )” (dituturkan oleh Dodi Triantoro S.Pd)
Selanjutnya ada lagi yang
berkomentar tentang cara untuk menghindari selingkuh.
- Cobalah berselingkuh, sekali saja
- Catat segala aktivitas selama selingkuh.
- Catat reaksi pasangan kita saat dia tahu kita selingkuh.
- Catat reaksi teman-teman dan orang-orang sekitar.
- Analisis
segalanya secara terpisah, kemudian digabungkan semuanya.
Percayalah… Tidak akan ada simpulan yang jelas.(dituturkan oleh guru produktif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar